Kamis, 25 April 2019

LAPORAN PRAKTIKUM IPA : PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN


PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN(KACANG HIJAU)

A.                  TUJUAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

B.                  TEORI DASAR

   Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
   Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
   Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1.  Faktor internal:      
     a. Gen
     b. Hormon
2.  Faktor eksternal:    
     a. Air
     b. cahaya
     c. suhu
     d. nutrisi
     e. ph
     f. ketinggian tempat
     g. O2
     h. CO2
     i. kelembapan
     j. angin
   Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

C.                  HASIL PENGAMATAN

Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
No.
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)
100%
50%
25%
12,5%
6,25%
3,1%
Kontrol
1.
3
3
4
6
3
4
0
2.
2
0
4
5
3
0
2
3.
1
3
4
0
3
0
0
4.
1
2
2
0
3
0
4
5.
2
3
2
2
2
2
3
6.
1
3
2
2
4
3
0
7.
1
3
3
2
4
3
0
8.
1
4
2
2
3
4
3
9.
1
2
3
3
2
3
5
10.
0
2
2
3
4
4
5
jml
14
25
28
25
31
26
26
Rata-rata
1,5
2,7
2,8
3,1
3,1
3,25
3,7
No
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)
100%
50%
25%
12,5%
6,25%
3,1%
Kontrol
1.
4
5
7
8
4
6
0
2.
3
0
6
7
4
6
4
3.
2
5
4
0
6
0
0
4.
2
3
4
0
5
0
7
5.
3
3
3
4
6
5
8
6.
3
4
5
4
6
4
5
7.
2
5
3
3
5
5
0
8.
2
5
6
4
4
4
6
9.
1
4
5
5
4
5
6
10.
0
5
4
5
5
6
8
Jml
22
41
46
40
49
49
44
Rata-rata
2,4
4,3
4,6
4,9
4,9
5,12
6,3



Grafik rata-rata pertumbuhan kacang hijau per konsentrasi pada 24 jam dan 48 jam


D.                  PEMBAHASAN

   Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 3,7mm.
   Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.

E.                  KESIMPULAN

   Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.

F.                   PERTANYAAN

1.                  Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
 Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen. 

2.                  Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3.                  Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

G.                 DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau, dalam
             http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses pada 15                     April 2019
Lembar kerja: Praktikum IPA dasar di SD, dalam
             http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-perkecambahan-ipa-sd.html,                 diakses pada 15 April 2019








5 komentar: